Halaman

Rabu, 19 September 2012

POHON TAKDIR


Dibawah pohon tua ia menangis. Entah menangis karena apa, aku tak tahu apa yang terjadi padanya. Yang bisa aku lakukan hanya melihatnya dari kejahuan dengan penuh tanda tanya. Saat itu aku tak berani mendekati gadis yang menangis itu, karena aku terlalu malu dan takut untuk menemui gadis itu. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan dia dan pergi pulang. Pada sore harinya aku kembali melihat gadis yang kemarin menangis dibawah pohon tua itu. Selama 1minggu lebih aku melihatnya menagis dan terus menangis tanpa henti, meski aku tak berani mendekat aku berusaha untuk mendekat, “setidaknya besok aku tidak melihat pemandangan seperti ini lagi” harapku dalam hati. Melangkah mendekat kearah gadis itu dan mengulurkan saputangan ,”ini, usaplah air mata mu dengan ini !” kata tamaki. Tersenyum pada tamaki dan berkata “terimah kasih”. Pipi tamaki mulai memerah karena malu, “a..a..aku pulang dulu ya!” gugup, “tunggu !! bolehkah aku tau namamu?” tanya gadis itu kepada tamaki. Sedikit gugup dan malu “na…nam…nama ku tamaki, salam kenal !!” mengulurkan tangan. Tersenyum “salam kenal tamaki, perkenalkan aku naomi” menjabat tangan tamaki. “sudah ya aku harus pergi, sampai jumpa naomi daaaagh!!” melambaikan tangan. Naomi hanya membalasnya dengan senyuman lembut, seolah-olah wajahnya berkata “semoga kita bisa bertemu lagi!!”. Malam harinya tamaki terbayang-bayang senyum naomi, dia berfikir betapa manis dan cantiknya gadis itu, tapi apa yang membuat naomi menangis sampai membuatnya seperti itu. “semoga aku bisa bertemu dengannya besok” ucap dalam hati. Sore harinya saat ia kembali ketempat gadis itu, tapi saat ia menemuinya dia tak terlihat sesedih kemarin. Tanpa sadar tamaki tersenyum melihatnya, tamaki berlari mendekati naomi. “hai, naomi” tersenyum kepada naomi , “hai, tamaki” tersenyum. “kenapa kamu selalu ada disini naomi?” tanya tamaki, “aku sedang menenangkan diri dan menunggu” jawab naomi. “oh ya naomi, kenapa kau selalu menangis, apa yang kau tangiskan? Apa aku boleh tau naomi?” tanya tamaki. Tersenyum “ nanti aku akan menceritakannya pada mu tamaki”, “baiklah, naomi” tersenyum gembira.
Setiap hari mereka berdua selalu berada dibawah pohon tua itu, seolah-olah pohon itu adalah rumah bagi mereka berdua. Hingga suatu hari, saat tamaki datang ketempat pohon tua itu. Ia tidak melihat naomi disana, ia pun memutuskan untuk menunggu naomi. Hingga malam datang dan angin malam pun mulai berhembus kencang dan naomi tetap tak datang, tetapi tamaki tetap menunggunya dengan sabar, karena saat itu tamaki ingin mengatakan hal yang penting kepada naomi. Hingga akhirnya tamaki pun memutuskan untuk pulang, karena hari sudah larut malam dan ia tak ingin membuat orang tuanya cemas. Sore harinya ia kembali ketempat itu, seperti kemarin dia tidak datang. Setiap hari Tamaki menunggu naomi dengan sabar dan tidak pernah putus asa, karena dia percaya naomi pasti akan datang menemuinya. Hingga akhirnya tamaki jatuh sakit, dia demam dan panas sampai harus dirawat dirumah sakit. Saat ia tertidur, tamaki bermimpi tentang naomi. Dia menunggu ditempat tamaki biasa menunggunya. Tamaki pun terbangun dan bergegas pergi menuju pohon tua itu. Dia yakin naomi akan datang, tetapi saat ia datang, tamaki tidak melihat naomi disana. Tamaki hanya tersenyum dan berjalan menuju pohon itu. Dia terus menunggu naomi sampai fajar datang, ia merasa sedih karena naomi tidak kunjung datang. Bahkan tamaki hampir putus asa, sampai akhirnya dia menemukan saputangan tamaki yang diberikannya kepada naomi. Dia merasa gembira dan senang, tamaki pun berlari kembali ke rumah sakit. 3hari kemudian, tamaki sembuh dan mulai kembali bersekolah. Sepulang sekolah dia kembali ke tempat naomi, akhirnya setelah lama tak bertemu ia bisa bertemu dengan naomi. Dia memanggil naomi dan melambaikan tangan “NAAAAOOOOMIIII…!!”, naomi hanya tersenyum. Tamaki pun berlari kearah naomi, tapi ia terkejut karena naomi bersama dengan seorang pria, “siapa dia naomi?” tanya tamaki. “dia adalah tunanganku tamaki namanya yoshi, selama ini aku selalu menangis ditempat ini karena aku merindukannya!!” jawab naomi dengan gembira. “oh, maaf aku mengganggu kalian, kalau bagitu aku pergi dulu naomi” kata tamaki lesu. “hati-hati ya tamaki!!” kata naomi. 

Sepulangnnya kerumah tamaki merasa sakit, sakit sekali. Dia bertanya-tanya dalam hati “kenapa aku bisa suka pada tunangan orang lain?. Lalu apa perjuangan ku selama ini sia-sia?, kenapa aku menunggu dia?, kenapa aku menyukai dia?”.
Semalaman tamaki tak bisa tidur karena memikirkan betapa sedih dan sakitnya hati tamaki. Saat pulang sekolah dia kembali melihat naomi, ia ingin pergi ketempat naomi, tapi sudah tak mungkin karena naomi sudah memiliki orang yang benar-benar tepat untuk menghapus air matanya. Setiap hari tamaki hanya bisa memandang senyum naomi dari jauh. “walau pun aku tidak bisa memiliki naomi, setidaknya aku masih bisa melindunginya. Suatu saat pasti aku bisa melindungi naomi dan membuat dia kembali tersenyum kepada ku” ucap dalam hati. Setiap hari tamaki selalu melihat naomi tertawa riang bersama pria itu, dia senang karena naomi sudah tidak lagi menangis. Suatu hari dia melihat naomi sendirian menunggu pria itu, saat ia ingin mendekat naomi dihadang oleh kawanan penjahat. Dia melihat naomi begitu ketakutan, tamaki pun bergegas lari menuju naomi. Dia berusaha melindungi naomi, sampai babak belur. Dia berteriak pada naomi “naomi, lariii laah!!”, tanpa ragu naomi pergi lari dan meninggalkan tamaki. Saat naomi pergi lari, naomi akan ditembak oleh salah satu penjahat tersebut tetapi tamaki melindungi naomi dengan tubuhnya, ia tersenyum sambil menahan sakit “lari naomi, larilah!!. Aku akan melindungi mu naomi, aku janji” kata tamaki. Naomi terkajut dan terdiam melihat tamaki penuh dengan darah. Kemudian yoshi datang dan menghajar penjahat tersebut. Mereka lari, menjauh dari pohon tua itu. “tamaki..tamaki..tamaki, apa kau bisa mendengarku! Bertahanlah, tamaki” kata naomi. “hehehe, aku tidak berhasil mengusir mereka dan tidak bisa melidungi mu ya nao…mi, aku memang payah “.kata tamaki, “sudah jangan banyak bicara !!” kata naomi. “bolehkah aku mengatakan sesuatu pada m..u na..omi, aku harap kau mau mendengarkannya “.kata tamaki, naomi menangis melihat tamaki. “aku ingin melihatmu tersenyum untuk yang terakhir naomi, bolehkan naomi? “ kata tamaki. “aku akan tersenyum untuk mu tamaki”. Kata naomi sambil tersenyum kepada tamaki. Tamaki pun membalasnya dengan senyuman. “aku senang bisa melihat senyummu, terimah kasih naomi. Selamat tinggal “ kata tamaki sambil tersenyum. Naomi tersenyum sambil menahan tangisnya, hingga akhirnya tamaki pun meninggal. Naomi menangis memeluk yoshi.
1bulan setelah kejadian itu naomi tetap berada dibawah pohon tua itu sambil menunggu kedatangan yoshi, dan tanpa sadar arwah tamaki selalu melindungi naomi kemana pun naomi pergi. Karena tamaki ingin naomi tetap tersenyum bahagia. Meski disaat terakhirnya tamaki tetap tidak berhasil mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya kepada naomi. Karena bagi tamaki naomi jauh lebih penting dari pada nyawanya sendiri.
                                                                            END

1 komentar: