Dibawah
pohon tua ia menangis. Entah menangis karena apa, aku tak tahu apa yang terjadi
padanya. Yang bisa aku lakukan hanya melihatnya dari kejahuan dengan penuh
tanda tanya. Saat itu aku tak berani mendekati gadis yang menangis itu, karena
aku terlalu malu dan takut untuk menemui gadis itu. Hingga akhirnya aku
memutuskan untuk meninggalkan dia dan pergi pulang. Pada sore harinya aku
kembali melihat gadis yang kemarin menangis dibawah pohon tua itu. Selama
1minggu lebih aku melihatnya menagis dan terus menangis tanpa henti, meski aku
tak berani mendekat aku berusaha untuk mendekat, “setidaknya besok aku tidak
melihat pemandangan seperti ini lagi” harapku dalam hati. Melangkah mendekat
kearah gadis itu dan mengulurkan saputangan ,”ini, usaplah air mata mu dengan
ini !” kata tamaki. Tersenyum pada tamaki dan berkata “terimah kasih”. Pipi
tamaki mulai memerah karena malu, “a..a..aku pulang dulu ya!” gugup, “tunggu !!
bolehkah aku tau namamu?” tanya gadis itu kepada tamaki. Sedikit gugup dan malu
“na…nam…nama ku tamaki, salam kenal !!” mengulurkan tangan. Tersenyum “salam
kenal tamaki, perkenalkan aku naomi” menjabat tangan tamaki. “sudah ya aku
harus pergi, sampai jumpa naomi daaaagh!!” melambaikan tangan. Naomi hanya
membalasnya dengan senyuman lembut, seolah-olah wajahnya berkata “semoga kita
bisa bertemu lagi!!”. Malam harinya tamaki terbayang-bayang senyum naomi, dia
berfikir betapa manis dan cantiknya gadis itu, tapi apa yang membuat naomi
menangis sampai membuatnya seperti itu. “semoga aku bisa bertemu dengannya
besok” ucap dalam hati. Sore harinya saat ia kembali ketempat gadis itu, tapi
saat ia menemuinya dia tak terlihat sesedih kemarin. Tanpa sadar tamaki
tersenyum melihatnya, tamaki berlari mendekati naomi. “hai, naomi” tersenyum
kepada naomi , “hai, tamaki” tersenyum. “kenapa kamu selalu ada disini naomi?”
tanya tamaki, “aku sedang menenangkan diri dan menunggu” jawab naomi. “oh ya
naomi, kenapa kau selalu menangis, apa yang kau tangiskan? Apa aku boleh tau
naomi?” tanya tamaki. Tersenyum “ nanti aku akan menceritakannya pada mu
tamaki”, “baiklah, naomi” tersenyum gembira.
Setiap
hari mereka berdua selalu berada dibawah pohon tua itu, seolah-olah pohon itu
adalah rumah bagi mereka berdua. Hingga suatu hari, saat tamaki datang ketempat
pohon tua itu. Ia tidak melihat naomi disana, ia pun memutuskan untuk menunggu
naomi. Hingga malam datang dan angin malam pun mulai berhembus kencang dan
naomi tetap tak datang, tetapi tamaki tetap menunggunya dengan sabar, karena
saat itu tamaki ingin mengatakan hal yang penting kepada naomi. Hingga akhirnya
tamaki pun memutuskan untuk pulang, karena hari sudah larut malam dan ia tak
ingin membuat orang tuanya cemas. Sore harinya ia kembali ketempat itu, seperti
kemarin dia tidak datang. Setiap hari Tamaki menunggu naomi dengan sabar dan
tidak pernah putus asa, karena dia percaya naomi pasti akan datang menemuinya.
Hingga akhirnya tamaki jatuh sakit, dia demam dan panas sampai harus dirawat
dirumah sakit. Saat ia tertidur, tamaki bermimpi tentang naomi. Dia menunggu
ditempat tamaki biasa menunggunya. Tamaki pun terbangun dan bergegas pergi
menuju pohon tua itu. Dia yakin naomi akan datang, tetapi saat ia datang,
tamaki tidak melihat naomi disana. Tamaki hanya tersenyum dan berjalan menuju
pohon itu. Dia terus menunggu naomi sampai fajar datang, ia merasa sedih karena
naomi tidak kunjung datang. Bahkan tamaki hampir putus asa, sampai akhirnya dia
menemukan saputangan tamaki yang diberikannya kepada naomi. Dia merasa gembira
dan senang, tamaki pun berlari kembali ke rumah sakit. 3hari kemudian, tamaki
sembuh dan mulai kembali bersekolah. Sepulang sekolah dia kembali ke tempat
naomi, akhirnya setelah lama tak bertemu ia bisa bertemu dengan naomi. Dia
memanggil naomi dan melambaikan tangan “NAAAAOOOOMIIII…!!”, naomi hanya
tersenyum. Tamaki pun berlari kearah naomi, tapi ia terkejut karena naomi
bersama dengan seorang pria, “siapa dia naomi?” tanya tamaki. “dia adalah
tunanganku tamaki namanya yoshi, selama ini aku selalu menangis ditempat ini
karena aku merindukannya!!” jawab naomi dengan gembira. “oh, maaf aku
mengganggu kalian, kalau bagitu aku pergi dulu naomi” kata tamaki lesu.
“hati-hati ya tamaki!!” kata naomi.
Sepulangnnya kerumah tamaki merasa sakit,
sakit sekali. Dia bertanya-tanya dalam hati “kenapa aku bisa suka pada tunangan
orang lain?. Lalu apa perjuangan ku selama ini sia-sia?, kenapa aku menunggu
dia?, kenapa aku menyukai dia?”.
Semalaman
tamaki tak bisa tidur karena memikirkan betapa sedih dan sakitnya hati tamaki.
Saat pulang sekolah dia kembali melihat naomi, ia ingin pergi ketempat naomi,
tapi sudah tak mungkin karena naomi sudah memiliki orang yang benar-benar tepat
untuk menghapus air matanya. Setiap hari tamaki hanya bisa memandang senyum
naomi dari jauh. “walau pun aku tidak bisa memiliki naomi, setidaknya aku masih
bisa melindunginya. Suatu saat pasti aku bisa melindungi naomi dan membuat dia
kembali tersenyum kepada ku” ucap dalam hati. Setiap hari tamaki selalu melihat
naomi tertawa riang bersama pria itu, dia senang karena naomi sudah tidak lagi
menangis. Suatu hari dia melihat naomi sendirian menunggu pria itu, saat ia
ingin mendekat naomi dihadang oleh kawanan penjahat. Dia melihat naomi begitu
ketakutan, tamaki pun bergegas lari menuju naomi. Dia berusaha melindungi
naomi, sampai babak belur. Dia berteriak pada naomi “naomi, lariii laah!!”,
tanpa ragu naomi pergi lari dan meninggalkan tamaki. Saat naomi pergi lari,
naomi akan ditembak oleh salah satu penjahat tersebut tetapi tamaki melindungi
naomi dengan tubuhnya, ia tersenyum sambil menahan sakit “lari naomi,
larilah!!. Aku akan melindungi mu naomi, aku janji” kata tamaki. Naomi terkajut
dan terdiam melihat tamaki penuh dengan darah. Kemudian yoshi datang dan
menghajar penjahat tersebut. Mereka lari, menjauh dari pohon tua itu.
“tamaki..tamaki..tamaki, apa kau bisa mendengarku! Bertahanlah, tamaki” kata
naomi. “hehehe, aku tidak berhasil
mengusir mereka dan tidak bisa melidungi mu ya nao…mi, aku memang payah “.kata
tamaki, “sudah jangan banyak bicara !!” kata naomi. “bolehkah aku mengatakan sesuatu pada m..u na..omi, aku harap kau mau
mendengarkannya “.kata tamaki, naomi menangis melihat tamaki. “aku ingin melihatmu tersenyum untuk yang
terakhir naomi, bolehkan naomi? “ kata tamaki. “aku akan tersenyum untuk mu
tamaki”. Kata naomi sambil tersenyum kepada tamaki. Tamaki pun membalasnya
dengan senyuman. “aku senang bisa melihat
senyummu, terimah kasih naomi. Selamat tinggal “ kata tamaki sambil
tersenyum. Naomi tersenyum sambil menahan tangisnya, hingga akhirnya tamaki pun
meninggal. Naomi menangis memeluk yoshi.
1bulan
setelah kejadian itu naomi tetap berada dibawah pohon tua itu sambil menunggu
kedatangan yoshi, dan tanpa sadar arwah tamaki selalu melindungi naomi kemana
pun naomi pergi. Karena tamaki ingin naomi tetap tersenyum bahagia. Meski
disaat terakhirnya tamaki tetap tidak berhasil mengungkapkan perasaannya yang
sesungguhnya kepada naomi. Karena bagi tamaki naomi jauh lebih penting dari
pada nyawanya sendiri.
END

Judulnya aneh bener......
BalasHapus